Friday 15 May 2015

Vien's Selat Segar & Sup Matahari

Sepertinya selat ini, cuma ada di daerah Surakarta saja, mungkin berasal dari kata salad, jikalau memang betul maka unsur-unsurnya sudah terpenuhi, karena terdiri dari wortel, buncis, ketimun, kentang, dau selada dll. Sebenarnya ada juga selat terkenal mbak-mabak di tempat lain,
Namun kali ini berhubung waktu yang sangat mepet saya memutuskan untuk mencari di dekat stasiun Solo Balapan, dimana tempat saya turun dari kereta api, Hanya dengan argo Rp 7.500 saja, tapi menggunakan taksi yang warna biru, karena menurut mbak2 di kereta api jika ingin menggunakan taksi pakailah yang warna biru :) Saya tidak begitu tahu nama daerah ini, yang jelas berada di jalan Hasanuddin, patokan saya yaitu dekat dengan stasuin Solo Balapan.
Setibanya disana, parkiran tempat ini dipenuhi dengan motor dan kemudian langsung saja saya memesan sekaligus 2 menu selat dan sup nya, jujur saja ini pertama kalinya saya mencicipi selat, dan kesan pertama ya .. enak. Kecut, manis, segar bercampur menjadi satu.

Tuesday 12 May 2015

Nasi Uduk kebon Kacang Ibu Tati

Sebenarnya ada banyak penjual nasi uduk di jalan kebon kacang di daerah Tanah abang ini, saya mengetahui bahwa kebon kacang terkenal dengan nasi uduk nya adalah dari televisi, namun saya tidak tahu yang mana yang palin duluan buka, terkenal dsb. daripada panjang lebar untuk memikirnya maka saya putuskan untuk bertanya saja kepada sopir taksi yang membawa saya. " pak.. tolong antar saya ke nasi uduk yang paling ramai ya " kemudian di bawanya lah saya ke nasi uduk ibu Tati ini " disini mas yang ramai "
Tempatnya memang ramai, apalagi saya datang pas pada jam makan malam. Nasi uduk nya terbungkus dalam porsi yang kecil, mirip dengan bungkusan nasi angkringan di daerah Jogja, sehingga dapat dipastikan jika laki-laki maka tidaklah cukup dengan satu bungkus saja, rasa nasi uduknya sendiri pas menurut saya, rasa dari santannya tidak begitu pekat sehingga cocok dengan lidah saya. Menu lainnya sangat banyak pilihan aneka gorengan seperti : ayam, empal, babat, petai dll, cara menggorengnya pas dan pas juga di lidah saya, oooiya .. harganya juga pas di kantong saya :) Berikut video perjalanan saya dari Jogja ke Jakarta

Sunday 10 May 2015

Sop Senerek Pak Parto



Sop Senerek, Sop senerek ini berasal dari bahasa belanda yaitu "snert soup" atau bahasa inggrisnya "split pea soup" mungkin karena dilafalkan oleh orang setempat, snert menjadi senerek. Terletak di kawasan rejo mulyo, terminal lama magelang, tempat ini cenderung mudah untuk dicari, jika dari arah jogja persis jalan lurus pas akan memasuki kota Magelang. Saat pertama kali merasakan menurut saya mirip dengan sayur bayam, berbeda dengan apa yang saya bayangkan sebelumnya, o ya .. sop senerek ini terdiri dari kacang merah, potongan irisan daging, wortel dan kuah kaldu yang tipis, sangat cocok di makan di pagi hari. Soal masalah rasa tentu saja enak, karena belum pernah saya merasakan makanan yang mirip seperti ini di daerah lain. Satu hal lagi yang menjadi nilai tambah di tempat ini adalah side dish nya, seperti pada umumnya tempat makan di Magelang banyak sekali disediakan makanan pendamping, seperti perkedel, tahu bacem, tempe goreng, dll, dan semuanya enak :)

Saturday 9 May 2015

Tengkleng Mbak Diah


Yess.. kali ini saya berkesempatan untuk mengunjungi kota Solo, sudah cukup lama saya tidak berkunjung kemari, sepertinya 5 tahun lebih ... Tujuan saya kali ini memang hanya ingin mencicipi makanan yang terkenal tapi tidak terlalu susah untuk di cari, mengingat waktu saya tidak banyak untuk berlama-lama di kota ini, ya .. cukup 5 jam saja. Tempat yang saya cari pertama kali adalah Tengkleng, semua tentunya sudah tahu bahwa Solo terkenal dengan Tengklengnya, sebenarnya saya juga ingin mengunjungi Tengkleng yang di depan pasar yang terkenal di Solo, namun informasi yang saya dapat bahwa tempat tersebut baru buka jam 2 siang, maka saya memutuskan untuk mencoba Tengkleng mbak Diah, yang lokasinya lumayan jauh dari pusat kota, sekitar membayar 25 ribuan jika menggunakan taksi, letaknya berbatasan dengan daerah sukoharjo. Begitu sampai di tujuan, kesan pertama yang saya rasakan adalah, tempat ini sangat ramai, banyak sekali mobil yang parkir serta harus menunggu sejenak untuk mendapatkan tempat duduk,  begitu saya mendapatkan tempat duduk, saya kemudian memesan menu Tengkleng dan sate kambing, Ketika makanan tersebut tiba di meja saya, terlihat tampilan tengkleng yang yang memang di setting agar mudah cara memakannya, yaitu jeroan di jadikan satu tusuk tersendiri, kemudian ada potongan tulang kambing, dan yaaa .. seni memakan tengkleng ini yaitu pada mencari daging di sela-sela tulangnya sampai dagingnya habis hahaha. Untuk masalah rasa, tentu saja enak, tanpa harus dijelaskan, seperti terlihat pada gambar.