Saturday 9 June 2012

Poke Sushi

Jakarta, baru sekarang saya sempat menulis tentang tempat makan di Jakarta di banding kota-kota lainnya, bahkan di luar negeri sekalipun. Kunjungan saya ke Jakarta kali ini bukan dalam rangka liburan, jadinya saya hanya sempat menulis tempat makan yang kebetulan saya singgahi saja, pada waktu saya ke Jakarta saya sangat ingin sekali mencicipi sushi, karena waktu yang sangat singkat ya saya hanya ketemu dengan Poke Sushi yang terletak di Grand Indonesia, lantai atas (lupa west mall apa east mall), lantai berapa juga lupa. Kali ini saya memesan chicken katsu dan sushi lupa juga namanya hehehe. Agak lumayan lama saya menunggu peasanan saya, untuk masalah rasa katsunya enak, sushinya not bad lah, mungkin karena sudah terlalu lama saya gak makan sushi jadi agak susah untuk membedakan rasanya.

Sunday 29 April 2012

Kebab Patso 7

Yaaa .. Kebab, kali ini saya berada di Istiqlal street, Taksim Istanbul, ini adalah hari terakhir saya berada di Turki, dan tentunya belum sah bila tidak mencicipi kebab bukan ?. Dalam beberapa hari yang saya lewati mengelilingi separuh dari negara Turki, memang banyak restoran kebab. Tapi yang menarik, di daerah selain Istanbul atau di pedesaan, mereka melafalkannya dengan kata KEBAP ( yaaaa... pake "P") hanya di Istanbul saja yang menuliskan dengan "kebab" (indonesia juga ding :)). Untuk Patso 7 sendiri mengingatkan saya akan satu grup musik asal Indonesia hehehe .. makanya saya sempatkan untuk mampir. kesan pertama yang saya dapatkan memang sangat berbeda dengan kebab mainstream yang ada di indonesia, secara visual daging yang digunakan berbeda, bila di Indonesia ( kebab merah kuning ) menggunakan daging yang di cincang, maka di sini mereka mengunakan daging yang iris-iris dengan paduan kentang goreng, tomat dan acar ketimun yang sangat2 kecuut, belum lagi penyajiannya yang menggunakan piring, serta sendok dan garpu. untuk masalah perbedaan kebab dan doner, sepengeahuan saya adalah doner tidak disajikan dengan kulit roti yang digulung. Untuk masalah rasa, sanga berbeda dengan yang ada di indonesia karena rasanya sangat kecuut akibat acar timun yang berukuran besar di tambah lagi orang sini tidak mengenal saos sambal .. maka sebagai orang Indonesia kurang afdol rasanya. Yang saya kagumi justru merk kebab indonesia ( merah kuning ) yang bisa mengadaptasikan kebab sehingga cocok dengan lidah orang Indonesia, (jika tidak otentik berarti bukan kebab dong ??) hehehehe ....

Saturday 28 April 2012

Hooters

Ok .. Loncat ke Singapore dulu ya :), sehabis mengunjungi Turki saya menyempatkan untuk mampir di Singapore selama beberapa hari, dan kali ini yang saya angkat adalah restoran Hooters. Pertama kali saya mengetahui Hooters dari serial TV undercover Boss, menurut saya restoran ini sangat hebat dalam menempatkan positioning di tengah pasar nya. Restoran ini mengikonkan Chicken Wings, Beer dan Pelayan wanita nya :),sungguh kombinasi yang sangat unik hehehe. Konon kabarnya Hoooters Singapore ini adalah Hooters pertama da satu2nya di Asia dan letaknya di kawasan Clarke Quay agak susah juga nyarinya, sampai saya harus bertanya kepada seorang kawan saya di Indonesia yang sudah pernah ke sini. Kesan pertama begitu memasuki restorannya yaaaa.. bukan ayam dan bir nya, tapi pelayannya hehehe ... mungkin agak susah kalo Hooters akan masuk di Indonesia, yaaa.. pelayan restoran dengan celana pendek dan baju ketat mungkin kurang sopan buat ukuran Indonesia. Desain interiornya mengingatkan saya akan film "The dukes of hazard", serta pengunjungnya memang kebanyakan laki-laki (bule) dengan kisaran umur 25 tahun ke atas, memang bukan restoran fried chicken keluarga (sangat spesifik target konsumennya). O ya kalo soal menu, rasa dan harga saya sebenar sudah lupa dengan apa yang saya pesan seperti pada gambar di atas, yang jelas fried chicken di luar Indonesia memang tidak mengenal sambal, hanya mayonnaise dan saos tomat. untuk rasa not bad lah. soalnya lidah saya sudah agak susah beradaptasi karena sebelumnya saya 2 minggu berada di Turki dengan taste makanan yang kurang cocok.  Berikut video perjalanan saya dari Yogyakarta ke Singapore

Thursday 9 February 2012

Otlukbeli Balik Evi




Ya.. ya.. ya.. Saya sedang berada di Turki, Kebab kan ? Baba Pardi ? hehehe .. belakangan ya. Tempat ini saya datangi ketika memasuki hari ke 9 di Turki, ketika rasa kangen terhadap ikan sudah sangat menggebu-gebu. Tempat ini terletak di jantung kota Istanbul di sisi jembatan Galata, yang terkenal dengan aktivitas memancing ikan yang tanpa henti ( bisa di lihat di "bukan jalan-jalan biasa" tvOne episode Turki ). Berhubung kendala bahasa dan sebagainya, pemilihan menu ya berdasarkan gambar saja hehehe. Jika melihat foto di sebelah, jenis ikan yang yang disajikan memang sama dengan ikan kembung dalam bahasa indonesia, ya mau gimana lagi, di dalam gambar menu ikan tersebut di crop dalam ukuran yang besar walaupun nyatanya ikannya kecil hahaha. Tapi hal yang paling menarik dan mengejutkan adalah penyajiannya, lihat saja di gambar, masak makan ikan pakek roti ???? ckckck ... agak gimana gitu, mana tanpa sambal pula hahaha, tapi untuk lalapannya memang fresh lah, irisan bawang bombay, daun mint, tomat, dan irisan jeruk lemon memang seger, seandainya saja ada nasi dan sambal pasti yahud punya. btw saya juga gak tau pasti apakah Otlukbeli Balik Evi adalah nama tempatnya :p