



Yaaa .. Kebab, kali ini saya berada di Istiqlal street, Taksim Istanbul, ini adalah hari terakhir saya berada di Turki, dan tentunya belum sah bila tidak mencicipi kebab bukan ?. Dalam beberapa hari yang saya lewati mengelilingi separuh dari negara Turki, memang banyak restoran kebab. Tapi yang menarik, di daerah selain Istanbul atau di pedesaan, mereka melafalkannya dengan kata KEBAP ( yaaaa... pake "P") hanya di Istanbul saja yang menuliskan dengan "kebab" (indonesia juga ding :)). Untuk Patso 7 sendiri mengingatkan saya akan satu grup musik asal Indonesia hehehe .. makanya saya sempatkan untuk mampir. kesan pertama yang saya dapatkan memang sangat berbeda dengan kebab mainstream yang ada di indonesia, secara visual daging yang digunakan berbeda, bila di Indonesia ( kebab merah kuning ) menggunakan daging yang di cincang, maka di sini mereka mengunakan daging yang iris-iris dengan paduan kentang goreng, tomat dan acar ketimun yang sangat2 kecuut, belum lagi penyajiannya yang menggunakan piring, serta sendok dan garpu. untuk masalah perbedaan kebab dan doner, sepengeahuan saya adalah doner tidak disajikan dengan kulit roti yang digulung. Untuk masalah rasa, sanga berbeda dengan yang ada di indonesia karena rasanya sangat kecuut akibat acar timun yang berukuran besar di tambah lagi orang sini tidak mengenal saos sambal .. maka sebagai orang Indonesia kurang afdol rasanya. Yang saya kagumi justru merk kebab indonesia ( merah kuning ) yang bisa mengadaptasikan kebab sehingga cocok dengan lidah orang Indonesia, (jika tidak otentik berarti bukan kebab dong ??) hehehehe ....